Kesendirian hadir dengan tiba-tiba dan pergi dengan mudahnya dalam pikiran.
Ketika satu titik merasakan kesendirian, saat itulah hal yang paling menyedihkan. Bayangkan saja, sendiri mengerjakan, sendiri berjalan, sendiri untuk hidup. Namun, pada suatu perspektif, kesendirian itu identik dengan kesepian. Sendiri, dan sepi.
Apa yang terjadi ? Akan muncul suatu ketakutan.
Ini bukan kata-kata dari seseorang yang manja, meskipun tersirat seperti itu.
Ini seperti, berpikir, bagaimana ketika anda hidup sendirian. Tanpa pegangan, tanpa pelindung, dan tanpa tujuan. Hal yang sulit. Menangis tak berguna, berjuang tak mampu, dan ingin berbagi tapi tak memiliki siapapun.
Bagaimana dengan menepiskan segala hal tersebut dan melangkah mengikuti alur kehidupan ?
Itu hal mudah, cari saja hal-hal yang membuatmu tidak berpikir seperti itu. Menelisik hal-hal baru, yang menyenangkan. Bagai burung yang bebas berterbangan di angkasa, atau bagai burung yang bersiul di kala mentari menyingsing, sungguh bahagia.
Kembali sajalah pada kata syukur yang tulus. Hal-hal seperti ini pasti dapat terlewati bukan ? Oh, tidak. Ini harus terlewati.
Kepada pencipta, pemelihara dan pelebur, maaf dan terima kasih ku ucapkan untuk segalanya, tolong jaga segalanya untuk semua.
Kamis, 22 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar